Langsung ke konten utama

Mak Endut

Sahabat? Apaan tuh?
Bagi aku sahabat itu?
Sahabat adalah orang yang paling enak buat diajak berantem, dicubit, lakuin hal gila sama-sama, makan bareng sepiring berdua *eaaaakk. Pokoknya apapun itu, aku bakalan ceritain tentang seseorang yang aku panggil sahabat.
Namanya Riesky Mulyani Gendut eh bukan! Riesky Mulyani Hasmi Binti Suhasmi Harun. Nah, lengkap kan! Ciri-cirinya gampang banget, jadi kalo dia sempat hilang diculik sama orang jahat, tinggal bilang aja ciri-cirinya GENDUT! Eh! Jahat banget ya gue! Maaf ya riesky =D. Daripada bingung nih aja deh potohnyaaah!
Nah itu dia, gimana shantikkk?? Eh gak nampak ya? Maaf deh.







nah ini dia mak endut kuhhh
Pertama kali aku kenal sama dia, waktu pesantren kilat di sekolah, masih awal baru masuk, masih kelas 1 gitu. Di situ dia orangnya sok banget, ngeselin, rasanya pengen dipites kayak kutu. Jadi, pesantren kilat di MAN Model itu berkesan banget, dan pastinya BEDA! karena saat puasa bagi anak kelas 1 yang baru masuk harus nginap tidur di sekolah selama 3 malam 4 hari dan itu tidurnya di kelas. Capek sih tapi menjadi pengalaman yang sangat keren deh pokoknya. Eitts kok malah bahas pesantren kilat sih, lanjut ke riesky lagi aja ya.
Jadi, kebetulan atau enggak aku sekelas tidur sama riesky, disitulah awal aku baru kenal sama dia. Buat kalian yang penasaran kami tidurnya gimana, nih aku kasih tau. Ruangan kelas kosong gak ada kursi dan meja, eh tapi ada beberapa meja di belakang cuma untuk taruh barang aja. Untuk tidur kami hanya menggunakan sajadah sebagai alas, satu bantal, dan sarung sebagai selimut. Semuanya sama gak ada yang beda semua tidur di lantai. Nah… si endut orangnya kan heboh plus ribut, jadi aku ada ngeliatin dia, dalam pikirinku “nih anak heboh kali! Kayaknya asik juga dia.”
Saat itu menurut pendapat riesky, aku jelek buaangget (setelah udah dekat dia baru cerita). Dengan pake jilbab langsung masuk yang topi atau apa yah pokoknya yang diatas jidat itu kecil, jadi pipi aku meluber kemana-mana, dan pake kacamata besar, dan yang terpenting aku lagi sakit batuk berdahak sama pilek ditambah pegang sapu tangan lagi, udah deh lengkap semua, big boss cupu dari alam antartika entah berantah, huaaaa… risky emang jahat, yang diingat sama dia dari aku ya itu, kayaknya buruk banget gue ya?
Dan juga dia pernah cerita kalo aku sok asik dan sok dekat sama dia. Hellowww riesky niat aku cuma mau beramah tamah ttooh, gimana sih gak ngerti banget!
“yok sekalian!”
“iya gak papa, duluan aja.” Jawab riesky dengan senyum bodoh sok manis.
Saat itu kami lagi baris di depan kelas mau kemana gitu (udah lupa hehe) terus aku ajakin dia, tapi dia cuma bilang gitu. Dan sekarang setelah dekat dia baru cerita kalo aku sok ramah gitu ngajak-ngajak dia. Untuk yang ke dua kalinya, riesky emang jahat.
Di malam terakhir pesantren kilat kami ngumpul semua di aula, buat umumin kategori-kategori buat panitia. Jadi, nih orang, si riesky dia yang akan maju perwakilan dari kelas kami, untuk sebutin kategori menurut kelas kami. Tiba-tiba dia ngomong sama aku “eh kasih kak raihan tolong.” Dengan nyolotnya.
“hah? Gak ada kak raihan.”
“alah, kasih terus tolong.” Pake urat ditambah emosi.
Yaudah dengan suntuk aku kasih ke kakak kelas kami (istilahnya kakak itu jadi wali kelas kami sementara cuma untuk pesantren kilat aja, ada dua orang, kak raihan sama kak putri).
Yang bikin geremnya, yang dibelakang itu bukan kak raihan, tapi kak putri, dan si riesky dengan nyolotnya bilang suruh kasih sama kak raihan, karena dia panik soalnya mau maju. Gimana gak kesel dibuat gitu sama dia, terus minta tolongnya marah-marah lagi.
Dari situ aku ambil keputusan bahwa “nih orang songong banget.”
Setelah pesantren kilat berakhir, kami baru masuk kelas yang sebenarnya, walaupun puasa tapi tetap sekolah dua minggu. Hari pertama masuk kelas aku udah ada tempat duduk karena Vera yang langsung pilih. Vera itu, aku kenal dari tes tulis pertama masuk MAN, terus kami gantian nomor hp. Jadi kami langsung pilih duduk berdua karena sama-sama dari SMP dan juga gak ada temen dari sekolah yang lama, jadi kami duduk bareng.
Setelah duduk terus cerita-cerita, eh si riesky datang terus nunjuk kursi di belakang aku yang masih kosong, sambil nanya sama yang duduk di sampingnya, “udah ada orang?”
“oh gak ada, duduk aja” kata Safira teman yang duduk di sampingnya.
Dari situ mulailah aku bergosip sama Vera “eh, aku benci kali sama dia, sombong, tukang marah lagi.”
“iya itulah vera juga gak suka liat dia.”
Dan waktu berjalan panjangg… malah dia orang yang aku sayang, yang paling ngerti aku. Pokoknya semua nya laaa, udah gak bisa dibilang lagi. Udah tau baik buruknya lah pokoknya.
Intinya jangan terlalu membenci sesuatu karena mungkin akan sesuatu itu akan sangat kita sayang. Segala sesuatu sewajarnya aja.
Aku mau nunjukin poto-poto sama mak endutku, ini dia!
   
ini numpang poto di hp orang hehe
ini acara apa yaa?? lupa gatau deh

ini waktu hari guru

Udah dulu ya, masih banyak lagi sih, tapi gak mungkin upload satu album kan hehe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dulu, Aku Juga Menginginkan Itu

Assalamualaikum, teman-teman onlineku. Aku hadir kembali dengan tulisanku yang masih terus berproses. Di tulisan ini aku ingin membahas tentang cinta, namun lebih terkhusus lagi tentang bagaimana perasaanku terhadap lawan jenis. Di beberapa tulisanku sebelumnya aku pernah membahas tentang cinta. Aku bingung mulai dari mana hahaha. Alhamdulillah aku seorang gadis yang normal, yang diberikan anugerah untuk juga dapat merasakan bagaimana itu cinta, aku juga memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis dan hal lainnya. Dulu sewaktu SD, aku polos sekali, aku pernah suka dengan teman kelasku sendiri, aku juga pernah suka dengan teman ngajiku hahaha, sekarang kalau aku membayangkan hal itu rasanya bodoh sekali aku, kenapa ya aku bisa suka sama mereka, yah namanya juga anak-anak baru puber. Abang letingku di SD juga pernah menyatakan perasaannya kepadaku, melalui teman perempuannya yang sudah pasti kakak lettingku, mereka berkata seperti ini “Dek, Si Aan (nama samaran) suka sama adek, mau g

Milikku memang Untukku

Assalamualaikum pembaca blogku Kali ini aku mau ceritain pengalaman aku tentang “TAKDIR”, tentang bagaimana Allah bisa seromantis itu sama aku, memberikan sesuatu ke aku dengan cara yang sama sekali gak pernah terlintas di pikiranku, yang buat aku terharu dan sangat merasa bersyukur. Sebelumnya, aku nulis ini sama sekali gak ada maksud untuk sombong, karena emang udah lama banget pengen nulis cerita ini, tapi karena banyak mikirnya, makanya gak jadi-jadi tulisannya. Mungkin yang aku dapat gak ada apa-apanya dibandingkan dengan orang lain yang luar biasa pencapaiannya, jadi ya apanya yang mau disombongin kan? Hehehe. Lanjut aja ke ceritanya, jadi aku akan ceritain tentang gimana aku bisa dapatin suatu beasiswa yang padahal “nyaris” gak dapat, qadarullah Alhamdulillah dapat juga hehehe. Dulu, waktu pertama kali aku pindah ke Banda Aceh, Alhamdulillah aku dapat beasiswa. Aku ingat banget, aku dipanggil ke ruang guru untuk dikasih uang beasiswanya, Alhamdulillah saat itu aku dap

Obat

  Ini adalah salah satu obat bagiku. Apa itu? Menulis. Menulis adalah kegiatan yang aku senangi sejak kecil. Menjelaskan segala perasaanku lewat kata-kata, yang awalnya berantakan, setidaknya sedikit menjadi rapi lewat tulisan dalam paragraf. Pikiranku sering berkecamuk sendiri, berantam, terlalu banyak hal tidak penting yang kupikirkan. Terlalu banyak ketakutan yang kubayangkan, aku menyerah, kini kuambil obatku lalu kukonsumsi ia. Saat menulis ini, aku tidak tau harus menulis apa, aku hanya ingin berkata-kata, di saat tidak ada seseorang yang bisa menjadi tempat untuk kusampaikan perasaanku. Aku menulis. Ke depannya, akan banyak cerita yang kusampaikan, aku ingin melawan segala ketakutanku yang tidak jelas. Aku ingin menjadi sesosok “Ayu” yang baru, Ayu yang berani, siap ya Yu.