Langsung ke konten utama

daftar masuk sekolah baru I

Assalamualaikum teman-teman :)
Kali ini aku mau nge-post saat aku daftar masuk sekolah baru. hari itu, gak tau jelasnya tanggal berapa. pagi-pagi saat mata belum melek udah terdengar suara ayah marah-marah. akhirnya, dengan ruh masih melayang-layang aku bangun dari tidur dengan lantunan suara rocker ayah :D.
ayah : ayu!! asik tidur aja, apa gak mau sekolah lagi? orang lain udah sibuk daftar sekolah dia masih tidur aja. gak tanya sama kawan, pendaftaran di MAN?
aku : *dalam hati ( ya Allah yah, ayu tu SMP, kawan ayu pada masuk SMA semua, gak ada yang masuk MAN, ngapain tanya sama kawan ayu)
ayah : buk cepat buk, kita pergi ke rumah kawan ibu!
ibu : iya yah, bentar ibuk ganti baju dulu.
kata ibu, kawan ibu itu kerjanya jadi tukang bersih bersih sekolah di MAN. padahal waktu ibu datang ke rumahnya, orangnya lagi gak ada, yang ada cuma istrinya daaannnn.... istrinya bilang, kalo suaminya bukan kerja di MAN melainkan di MTsN. ya Allah..... mau daftarin anaknya sekolah ngapain tanya sama orang, bukan pergi terus ke sekolahnya langsung. dan yang paling gak masuk akal, kenapa nanya pembukaan pendaftaran sama bapak tukang bersih-bersih sekolah, apa hubungannya coba? setelah ayah sama ibu pergi, aku duduk di ruang tamu sama kak pipi.
aku : kak, kenapa ayah marah-marah?
kak pipi : entah, karna di bilang sama kawan ayah, anaknya juga masuk MAN, tapi hari ni terakhir pendaftaran.
aku : yang betol? jadi ayah sama ibu mau kemana?
kak pipi : mau ke rumah kawan ibu tu, bukan pergi terus ke MAN
aku : tulah kan
tiba-tiba hp aku bunyi, ternyata ayah telpon.
aku : halo assalamualaikum
ayah : waalaikum salam, yu udah mandi
aku : udah (padahal belom)
ayah : yaudah pake baju terus ya
aku : iya
ayah :assalamualaikum
aku : waalaikumsalam
aku langsung ambil langkah seribu, mandi jebar jebur, karna takut nanti ayah tambah marah kalo ayah pulang aku belum siap.
lanjut ke daftar masuk sekolah baru II ya!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dulu, Aku Juga Menginginkan Itu

Assalamualaikum, teman-teman onlineku. Aku hadir kembali dengan tulisanku yang masih terus berproses. Di tulisan ini aku ingin membahas tentang cinta, namun lebih terkhusus lagi tentang bagaimana perasaanku terhadap lawan jenis. Di beberapa tulisanku sebelumnya aku pernah membahas tentang cinta. Aku bingung mulai dari mana hahaha. Alhamdulillah aku seorang gadis yang normal, yang diberikan anugerah untuk juga dapat merasakan bagaimana itu cinta, aku juga memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis dan hal lainnya. Dulu sewaktu SD, aku polos sekali, aku pernah suka dengan teman kelasku sendiri, aku juga pernah suka dengan teman ngajiku hahaha, sekarang kalau aku membayangkan hal itu rasanya bodoh sekali aku, kenapa ya aku bisa suka sama mereka, yah namanya juga anak-anak baru puber. Abang letingku di SD juga pernah menyatakan perasaannya kepadaku, melalui teman perempuannya yang sudah pasti kakak lettingku, mereka berkata seperti ini “Dek, Si Aan (nama samaran) suka sama adek, mau g

Milikku memang Untukku

Assalamualaikum pembaca blogku Kali ini aku mau ceritain pengalaman aku tentang “TAKDIR”, tentang bagaimana Allah bisa seromantis itu sama aku, memberikan sesuatu ke aku dengan cara yang sama sekali gak pernah terlintas di pikiranku, yang buat aku terharu dan sangat merasa bersyukur. Sebelumnya, aku nulis ini sama sekali gak ada maksud untuk sombong, karena emang udah lama banget pengen nulis cerita ini, tapi karena banyak mikirnya, makanya gak jadi-jadi tulisannya. Mungkin yang aku dapat gak ada apa-apanya dibandingkan dengan orang lain yang luar biasa pencapaiannya, jadi ya apanya yang mau disombongin kan? Hehehe. Lanjut aja ke ceritanya, jadi aku akan ceritain tentang gimana aku bisa dapatin suatu beasiswa yang padahal “nyaris” gak dapat, qadarullah Alhamdulillah dapat juga hehehe. Dulu, waktu pertama kali aku pindah ke Banda Aceh, Alhamdulillah aku dapat beasiswa. Aku ingat banget, aku dipanggil ke ruang guru untuk dikasih uang beasiswanya, Alhamdulillah saat itu aku dap

Obat

  Ini adalah salah satu obat bagiku. Apa itu? Menulis. Menulis adalah kegiatan yang aku senangi sejak kecil. Menjelaskan segala perasaanku lewat kata-kata, yang awalnya berantakan, setidaknya sedikit menjadi rapi lewat tulisan dalam paragraf. Pikiranku sering berkecamuk sendiri, berantam, terlalu banyak hal tidak penting yang kupikirkan. Terlalu banyak ketakutan yang kubayangkan, aku menyerah, kini kuambil obatku lalu kukonsumsi ia. Saat menulis ini, aku tidak tau harus menulis apa, aku hanya ingin berkata-kata, di saat tidak ada seseorang yang bisa menjadi tempat untuk kusampaikan perasaanku. Aku menulis. Ke depannya, akan banyak cerita yang kusampaikan, aku ingin melawan segala ketakutanku yang tidak jelas. Aku ingin menjadi sesosok “Ayu” yang baru, Ayu yang berani, siap ya Yu.