Langsung ke konten utama

daftar masuk sekolah baru II

Assalamualaikum temen-temen
kali ini aku mau nyambungin postingan yang lalu.
setelah ayah sama ibu sampe di rumah, ayah langsung sebutin yang harus di bawa untuk daftar.
ayah : ayu ada NISN
aku : ada yah
ayah : poto?
aku : belum di cuci
ayah : yaudah suruh kak pipi cuci aja, raport nilai rata-rata 7, ada 7?
aku : Alhamdulillah ada
ayah : raportnya mana?
aku : di sekolah sama wali kelas
ayah : yaudah kita sekarang ke sekolah
waktu di jalan, aku kepikiran terus, soalnya wali kelas aku biasa taro raport di rumahnya, gimana kalau aku ke sekolah ibu wali kelas gak ada bawa raport? sedangkan ini hari terakhir. di jalan aku gak berhenti berdoa, supaya Allah memberi kemudahan. di jalan ayah nanya.
ayah : yu, raportnya ada di sekolah kan?
aku : gak ada yah, biasanya wali kelas ayu bawa pulang
ayah : aduhh!! gimana ni
setelah sampe di sekolah aku nanya sama guru piket
aku : permisi bu, bu sumi ada datang bu?
ibu guru : bu sumi belum datang nak, biasanya siang, karna bu sumi gak ngajar lagi, anak kelas 3 udah libur semua
aku : hoo yaudah, makasih bu ya
aku keluar sekolah nemuin ayah
aku : yah, wali kelasnya gak datang, kata guru ayu nanti siang
ayah : ayu ada nomor ibu tu?
aku : ada, tapi hp di rumah
ayah : yaudah ayah telpon hp ayu
ayah langsung nelpon hp aku, dan kak pipi yang angkat telponnya.
ayah : assalamualaikum pi
kak pipi : waalaikum salam. apa yah?
ayah : coba pipi liat nomor wali kelas ayu, namanya bu sumi, terus kirim ke ayah
kak pipi : iya yah
ayah : yaudah assalamualaikum
kak pipi : waalaikumsalam
gak lama kemudian, nomor bu sumi baru masuk ke hp ayah. ayah langsung nelpon, tapi nomornya gak aktif. terus ayah suruh aku balik lagi ke sekolah minta nomor bu sumi sama guru piket. berhubung guru piketnya wali kelas aku waktu kelas 2, jadi gampang mintanya
aku : buu.. boleh minta nomor bu sumi?
bu guru : oh iya, ni yu ambil aja
aku : makasih bu ya
aku langsung nelpon bu sumi, awalnya gak di angkat, telpon kedua baru diangkat
aku : halo assalamualaikum bu
bu sumi : waalaikumsalam
aku : bu saya mau ambil raport
bu sumi : ini siapa?
aku : ayu bu,

bu sumi : oh ayu, bentar yu ya, ibu mau ke sekolah ni
aku : iya bu, assalamualaikum
bu sumi : waalaikumsalam
bersambung ya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dulu, Aku Juga Menginginkan Itu

Assalamualaikum, teman-teman onlineku. Aku hadir kembali dengan tulisanku yang masih terus berproses. Di tulisan ini aku ingin membahas tentang cinta, namun lebih terkhusus lagi tentang bagaimana perasaanku terhadap lawan jenis. Di beberapa tulisanku sebelumnya aku pernah membahas tentang cinta. Aku bingung mulai dari mana hahaha. Alhamdulillah aku seorang gadis yang normal, yang diberikan anugerah untuk juga dapat merasakan bagaimana itu cinta, aku juga memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis dan hal lainnya. Dulu sewaktu SD, aku polos sekali, aku pernah suka dengan teman kelasku sendiri, aku juga pernah suka dengan teman ngajiku hahaha, sekarang kalau aku membayangkan hal itu rasanya bodoh sekali aku, kenapa ya aku bisa suka sama mereka, yah namanya juga anak-anak baru puber. Abang letingku di SD juga pernah menyatakan perasaannya kepadaku, melalui teman perempuannya yang sudah pasti kakak lettingku, mereka berkata seperti ini “Dek, Si Aan (nama samaran) suka sama adek, mau g

Milikku memang Untukku

Assalamualaikum pembaca blogku Kali ini aku mau ceritain pengalaman aku tentang “TAKDIR”, tentang bagaimana Allah bisa seromantis itu sama aku, memberikan sesuatu ke aku dengan cara yang sama sekali gak pernah terlintas di pikiranku, yang buat aku terharu dan sangat merasa bersyukur. Sebelumnya, aku nulis ini sama sekali gak ada maksud untuk sombong, karena emang udah lama banget pengen nulis cerita ini, tapi karena banyak mikirnya, makanya gak jadi-jadi tulisannya. Mungkin yang aku dapat gak ada apa-apanya dibandingkan dengan orang lain yang luar biasa pencapaiannya, jadi ya apanya yang mau disombongin kan? Hehehe. Lanjut aja ke ceritanya, jadi aku akan ceritain tentang gimana aku bisa dapatin suatu beasiswa yang padahal “nyaris” gak dapat, qadarullah Alhamdulillah dapat juga hehehe. Dulu, waktu pertama kali aku pindah ke Banda Aceh, Alhamdulillah aku dapat beasiswa. Aku ingat banget, aku dipanggil ke ruang guru untuk dikasih uang beasiswanya, Alhamdulillah saat itu aku dap

Obat

  Ini adalah salah satu obat bagiku. Apa itu? Menulis. Menulis adalah kegiatan yang aku senangi sejak kecil. Menjelaskan segala perasaanku lewat kata-kata, yang awalnya berantakan, setidaknya sedikit menjadi rapi lewat tulisan dalam paragraf. Pikiranku sering berkecamuk sendiri, berantam, terlalu banyak hal tidak penting yang kupikirkan. Terlalu banyak ketakutan yang kubayangkan, aku menyerah, kini kuambil obatku lalu kukonsumsi ia. Saat menulis ini, aku tidak tau harus menulis apa, aku hanya ingin berkata-kata, di saat tidak ada seseorang yang bisa menjadi tempat untuk kusampaikan perasaanku. Aku menulis. Ke depannya, akan banyak cerita yang kusampaikan, aku ingin melawan segala ketakutanku yang tidak jelas. Aku ingin menjadi sesosok “Ayu” yang baru, Ayu yang berani, siap ya Yu.