Assalamualaikum teman-teman. Aku sebenarnya sedang tidak tau mau menulis
apa-apa. Awalnya aku mau menulis blog karena aku ingin membagikan hal-hal lucu
tentang hidupku, yah lumayan kalau bisa menghibur orang lain. Tapi lambat laun
aku malah merasa lucu dengan hidupku dan diriku. Kok begini amat ya? Ya sekarang
makin kesini semakin banyak masalah yang menghampiriku. Sehingga baru kusadari
hidupku tak sebercanda itu. Hidupku tak sepenuhnya tentang hal lucu, tentang
hal bahagia, tentang tertawa, dan hal-hal lainnya yang sebenarnya keberadaannya
tak abadi.
Saat ini aku merasa aku adalah manusia
yang sangat rapuh dan lemah. Sedikit saja aku akan menangis, apa-apa yang
menyentuh hatiku aku akan menangis. Aku lelah, mengapa aku tak bisa mencoba
untuk tegar berusaha melewati apa saja yang terjadi di depanku. Tapi kenyataannya
tak bisa, aku tidak bisa menjadi seseorang yang bersikap masa bodo, tak peduli,
bahkan tanpa menggunakan emosiku sedikitpun.
Aku tidak berkata bahwa masalah yang
kualami adalah masalah yang besar, mungkin bagi sebagian orang, masalah yang
kualami adalah masalah yang kecil dibandingkan dengan masalah yang dimilikinya.
Namun untuk kondisiku yang sekarang ini, bagiku masalahku cukup berat untuk
kulalui. Terkadang sikap manusiawi dan keegoisanku sering merasukiku. “bisa gak
sih masalah ini lewat aja, gak usah menetap begitu lama, aku lelah.”
Bagiku, aku adalah orang yang sangat
sangat jauh dari kata sabar dan baik. Aku masih sering marah-marah, aku masih
sering keras kepala, aku masih sering sombong merasa segala perkataanku benar,
aku dengan segala keburukanku harus berusaha menghadapi segala masalah tersebut,
hmm, yang bahkan masalah itu tak ingin kubagi kepada siapapun, kecuali dengan
diriku sendiri yang mengoceh sambil menangis tersedu, berharap sangat Allah
mendengar segala ketidakberdayaanku tersebut.
Aku adalah orang yang untuk memikirkan
hari esok saja takut. Aku takut akan keterbatasanku yang tidak dapat mengetahui
apa yang akan terjadi pada diriku satu detik kemudian. Bahkan pengalaman yang
mengajarkan, betapa aku tidak perlu terlalu besar menggantung harapan, karena
jika aku tidak mendapatkannya aku akan sakit. Sekarang aku lebih bersikap
pasrah atas hal apapun yang Allah takdirkan padaku. Terdengar pesimis memang. Tapi
sanggupkah kalian memiliki waktu sejenak untuk merancang mimpi yang indah
tentang masa depan kalian, sedangkan saat ini posisi kalian sedang tidak ingin
memikirkan apapun kecuali keluar dari masalah tersebut. Aku rasa tidak.
Aku percaya kalimat “Allah tidak akan
membebani suatu kaum diluar batas kemampuannya” namun aku masih belum menemukan
dan tidak paham, dari sisi aku yang seperti apa sehingga Allah percaya
memberikan masalah tersebut kepadaku.
Jujur dalam diriku lebih banyak
menangis daripada tertawa yang sering kalian lihat teman. Aku selalu menjaga
setiap tetes air mataku agar tidak jatuh dihadapan kalian teman. Aku hanya tak
ingin dikasihani.
Komentar
Posting Komentar