Assalamualaikum sahabat pembaca blogku.
Telah lama ku tidak menulis lagi, memang istiqamah itu
susah guys.
Kali ini aku mau tulis apa
ya? Bingung juga, tapi banyak hal random yang udah bikin kepalaku sangat
sumpek, sumpek banget, pengen meledak rasanya.
Mungkin
aku mau nulis tentang hidup. Sering banget aku berkata dalam hati “ya Allah
hidup Ayu gini kali kok. Gak sanggup ya Allah. Kenapa hidup orang enak kali ya
Allah. Kenapa orang kek gak ada masalah ya hidupnya? Kok masalah Ayu banyak
kali ya Allah? Ayu gak sanggup ya Allah. Ayu capek ya Allah.”
Semua keluhanku
tentang hidup. Tentang kenyataan hidup yang gak sesuai dengan harapanku. Tentang
segala masalah yang datang di hidupku, yang aku sendiri pengennya masalah itu
gak datang, paling lemah aku pengen pura-pura gak tau aja kalo aku ada masalah
itu.
Balik
lagi, kita gak bisa nuntut hidup kita harus sesuai dengan yang kita inginkan. Ada
cerita-cerita pahit di dalam hidup kita yang malah menuntut kita untuk harus
terima kenyataan hidup.
Untuk aku,
anak bungsu yang sampe saat ini sangat keras kepala. Aku menuntut banyak hal,
aku mau segala yang aku ingin harus aku dapatkan. Sampe di titik, Allah
benar-benar merubah hidupku. Aku diajarkan harus lebih sabar dan ikhlas
menerima segala kenyataan yang ada. Teringat kalimat almarhumah ibuku yang
sampe sekarang masih kuingat dan gak akan pernah kulupa. Gini kalimat ibu “Ayu
kalo mau sesuatu boleh, pengen ini itu boleh, berharap boleh, tapi satu yang
harus Ayu ingat, Ayu harus sabar, harus ikhlas, kalo apa yang Ayu mau, gak Ayu
dapat, atau belum Ayu dapat. Harus lapang dada, gak boleh marah balik sama
Allah.”
Perkataan
ibu itu masuk banget ke hati aku. Setiap berdoa sama Allah, aku selalu berdoa “Ya
Allah, lapangkanlah dada hamba, jadikanlah hamba menjadi orang yang lebih
sabar, bersyukur, dan ikhlas, dengan segala apapun kondisi hamba.” Doa itu terus-menerus
kuulang setelah selesai shalat. Dan luar biasa, kekuatan doa sangat luar biasa.
Banyak kegagalan yang kualami, tapi aku sama sekali gak nangis, gak kecewa sama
Allah, setiap aku gagal aku langsung mikir “yaudah gak apa, Alhamdulillah,
berarti bukan rezeki Ayu, yakin ada alasannya kok, kenapa Ayu gak dapatin itu.”
Sangat-sangat lega dan lapang nih dadaku. Emang gak ada rasa kesel, sedih, dan
kecewa yang berlebihan, cuma sekedar “yaudah gak apa”. Padahal kalo dipikir
lagi, hal tersebut adalah hal yang sangat aku inginkan sejak lama, tapi Allah lebih
tau yang terbaik buat aku. Aku sayang banget sama Allah, ada aja kejutan dari
Allah yang buat aku terharu, yang kadang buat aku malu sebagai hamba “Ya Allah
Engkau baik sekali dengan hamba :’)”.
Nah kembali
lagi ke masalah dalam hidup, masalah itu gak akan ada habisnya, kalo
ngebandingin dengan hidup orang, ya bedalah, sesuai kemampuannya, walaupun aku
sampai saat ini masih sering ngeluh sama Allah sambil nangis “Ya Allah gak
sanggup”, tapi tetap percaya dan yakin sama Allah, Allah akan kasih jawaban
terindah dari setiap sakit dan sedih yang Ayu lalui.
Aku juga
sering ngingat lagi temanku yang luar biasa hebat, bahkan masalah hidup dia
lebih berat dari hidupku, tapi dia tetap sabar dan kuat. Hal tersebut malah
menjadi tamparan keras untukku. “Yu, dia masalahnya lebih besar dari Ayu, tapi
dia kuat Yu.” Ya, mungkin memang manusiawi, di satu titik aku merasa lelah, aku
merasa gak sanggup ngejalanin hidup dengan menghadapi segala masalah itu. Manusiawi
banget, karena kita hanya manusia yang memiliki segala keterbatasan. Tapi jangan
sampai, karena masalah itu, kita jadi malah marah dengan Allah, gak terima
keadaan dan salahin Allah, jangan banget. Tapi kita harus bersandar sepenuhnya
ke Allah, kita gak ada daya dan upaya, sedangkan Allah memiliki segala daya dan
upaya. Selagi masih ada Allah di hati kita, hidup kita aman, apapun kondisi
kita.
Kadang aku
suka terharu dan ada bangga sedikit sih hehehe. Saat teman dekat yang sayang
sama aku, perhatian sama aku, dia tau aku ada masalah karena aku ceritain, dan
dia sampe gak nyangka kok seribet itu masalahku. Saat aku ceritain itu, aku
nangis, dia juga malah lebih nangis lagi. Dia cuma bisa bilang “Ayu yang sabar,
Ayu kuat orangnya, Ayu hebat, Ayu tetap bisa ceria di depan semua orang.” Yah,
itu yang bikin aku bertahan juga “Yu, sedikit-sedikit masalahnya Ayu lewatin
kan? Ayu mampu kan? Teman Ayu aja salut sama Ayu, Ayu harus bangga donk sama
diri Ayu sendiri udah bertahan sejauh ini, Ayu harus tetap kuat, Ayu pasti
bisa. Semua ada hikmahnya, ingat itu.”
Orientasi
hidup cuma sementara, kalo besok meninggal, mau bawa apa ke akhirat? Sendirian lagi,
gak ada yang bisa temanin kita selain amal yang kita kumpulkan di dunia semasa
hidup. Jadi, gimana pun kondisi Ayu, tetap sebar kebaikan ke orang banyak,
tetap menyayangi orang-orang yang sayang sama Ayu. Selalu bersyukur Ayu punya keluarga
dan saudara yang sayang sama Ayu, Ayu punya teman yang baik-baik yang sayang
sama Ayu. Jangan dengarkan orang-orang usil yang coba menjatuhkan harga diri
Ayu hanya karena urusan dunia. Dunia ini terlalu kecil untuk hati manusia yang
dengki dan dendam. Tetap semangat ya Yu. Gak akan lama lagi kok, sedikit lagi
semuanya akan Allah ganti dengan kebahagiaan.
Bismillah, semangat!
Komentar
Posting Komentar